aktivitas farmasi

aktivitas farmasi

Sabtu, 19 Juni 2010

maag

MAAG : PENYAKIT HARIAN DI ERA MODERN

Siapa yang tidak tahu penyakit maag? Apakah penyakit ini mengganggu aktivitas? Ya, penyakit maag merupakan penyakit yang sudah dikenal sejak lama oleh masyarakat dan tetap merajalela dalam kehidupan sehari-hari dan sangat mengganggu aktivitas. Penyakit maag lebih dikenal dengan istilah dyspepsia dalam bahasa kedokteran, dimana dyspepsia yang paling terkenal dan sering menjangkiti masyarakat adalah gastritis (radang lambung) dengan adanya peradangan pada lambung dan peptic ulcer (tukak lambung) dengan adanya “borok” pada dinding mukosa lambung.
Apakah Anda menderita penyakit maag? Iya, jika ada gejala seperti rasa terbakar di daerah ulu hati dan semakin parah saat sedang makan, mual sampai muntah, nafsu makan hilang, lambung (perut) terasa penuh sehabis makan, serta terkadang disertai penurunan berat badan. Hal yang perlu diingat adalah nyeri pada bagian perut, utamanya ulu hati, tidak selalu penyakit maag. Nyeri pada perut dapat diwaspadai sebagai penyakit batu empedu.
Penyebab maag bermacam-macam mulai dari infeksi bakteri Helicobacter pylori, gaya hidup tidak sehat, induksi obat lain seperti antiinflamasi non steroid, konsumsi alkohol terlalu banyak, penyakit autoimun, reflux bilirubin, hingga karena masalah psikis. Di jaman sekarang maag lebih sering ditimbulkan karena infeksi, gaya hidup tak sehat, konsumsi alkohol, dan masalah psikis. Pertemuan di Centers for Disease Control and Prevention di Atlanta, 1991, mengakui bahwa 75% gastritis disebabkan oleh Helicobacter pylori. Infeksi Helicobacter pylori dapat menular melalui peralatan makan yang tak dicuci bersih sehingga gaya hidup yang tidak sehat akan meningkatkan kejadian maag terutama dalam bentuk gastritis kronis.
Masyarakat di era sekarang, khususnya daerah perkotaan telah banyak mengalami perubahan gaya hidup dengan tidak memperhatikan pola dan jenis makanan yang dikonsumsi. Makan tidak tepat waktu karena waktu kerja yang padat dan terjebak kemacetan seringkali terjadi dan tidak bisa dihindari oleh masyarakat yang bekerja di kota besar. Hal itu mengakibatkan timbulnya banyak keluhan terkait saluran cerna seperti penyakit maag yang umumnya disebabkan tingginya produksi asam lambung karena tidak adanya makanan yang masuk untuk diolah di lambung. Masyarakat jaman ini juga lebih menyukai konsumsi makanan berlemak dan pedas untuk memuaskan lidah, dimana makanan berlemak dan pedas dapat merangsang terjadinya inflamasi (peradangan) pada dinding mukosa lambung.
Masalah psikis seperti stress, kelelahan, kejenuhan dalam aktivitas, kerap dialami baik oleh pekerja maupun para pelajar. Masalah psikis juga dapat menyebabkan peningkatan asam lambung. Masalah psikis juga memicu konsumsi alkohol berlebih, dimana alkohol dapat mengiritasi (merangsang) dan mengikis permukaan lambung sehingga asam lambung dapat dengan mudah mengikis permukaan lambung dan menimbulkan gastritis akut.
Terapi yang dibutuhkan dalam mengatasi penyakit maag antara lain antacida yang berfungsi menetralkan asam lambung dan melapisi mukosa lambung. Antasida terdapat dalam bermacam-macam kombinasi, yaitu Aluminium hidroksida; kombinasi Aluminium hidroksida dengan Magnesium hidroksida; kombinasi Aluminium hidroksida dengan Magnesium trisilikat; kombinasi Aluminium hidroksida, Magnesium hidroksida, dan Simetikon; kombinasi Aluminium hidroksida, Magnesium trisilikat dan Dimetilpolisiloksan. Terapi antibiotik berfungsi untuk memerangi infeksi Helicobacter pylori, antara lain Omeprazole, Lanzoprazole, Metronidazole, Amoxicillin, dan Clarithromycin. Terapi lainnya adalah H2 blocker seperti ranitidine yang berfungsi menekan produksi asam lambung. Segala bentuk terapi di atas perlu adanya konsultasi dengan Apoteker untuk mencapai efek terapi yang tepat dan meminimalkan efek samping.
Ada beberapa cara non obat (non-farmakologi) untuk mengurangi peningkatan dan kambuhnya penyakit maag di jaman modern, yaitu dengan pola hidup higienis sehingga dapat menghindari serangan bakteri Helicobacter pylori, makan tepat waktu, menyiapkan makanan yang mudah dikonsumsi dalam waktu cepat, mengurangi makanan berlemak dan pedas, mengurangi dan bahkan menghentikan konsumsi alkohol, luangkan waktu untuk berolahraga dan berekreasi, menciptakan keadaan relax untuk mencegah timbulnya masalah psikis, jangan merokok sebab merokok dapat merusak lapisan pelindung lambung, dan apabila memungkinkan hindari penggunaan obat penghilang nyeri seperi aspirin, ibuprofen, naproxen sebab dapat mengiritasi lambung.


DAFTAR PUSTAKA
Aep,S., 2009, Mengatasi Gangguan Penyakit Maag, Banyu Media, Yogyakarta
Anonim, 2010, Digestive Disorder, http://www.healthsystem.virginia.edu/ UVAHealth/adult_digest/gastrts.cfm, diakses tanggal 14 Mei 2010
Azis, S., 2004., Kembali Sehat dengan Obat, Pustaka Populer Obor, Jakarta
Cohen, S., 2006, Gastritis, http://www.merck.com/mmhe/sec09/ch121/ch121b.html, diakses tanggal 14 Mei 2010
Dugdale, C., 2007, Gastritis, http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/001150.htm, diakses tanggal 15 mei 2010
Mukherjee, S., Gastritis, Chronic, http://emedicine.medscape.com/article/176156-overview, diakses tanggal 15 Mei 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar